Junkyu itu siswa biasa.

Iya,  itu dulu. Berbeda dengan sekarang. Junkyu tidak tahu asal mulanya bagaimana,  ia pun juga tidak mengerti kenapa hal se-mengerikan ini -menurutnya saja harus terjadi padanya.

Semuanya terjadi di hari pertamanya menjadi siswa tingkat akhir di SHS.

Waktu itu, ia bersama sahabat-sahabatnya -Asahi dan Jaehyuk,  sedang duduk bertiga di cafetaria. Lalu tiba-tiba saja empat orang siswa yang Junkyu ketahui merupakan siswa paling berkuasa dan populer di sekolahnya menghampiri meja dimana ia dan kedua sahabatnya duduk.

Ia, Asahi dan Jaehyuk tentu saja terkejut setengah mati. Semuanya serba tiba-tiba.

Tiba-tiba suasana cafetaria yang semula ramai seperti pasar hewan menjadi sunyi.

Tiba-tiba seluruh mata menuju ke arahnya.

Tiba-tiba saja ia merasakan rasa takut yang luar biasa.

Bagaimana tidak?  Ketika empat orang paling diminati berada di depanmu dan menatapmu dengan begitu intens seakan-akan hendak menelanjangimu. Bagaimana mungkin dirinya tidak merasa takut??!

Mereka berhenti tepat di depan Junkyu,  membuat Junkyu seketika langsung menahan nafasnya.

“Halo Kim Junkyu.” salah satu dari empat orang itu membuka suara. Dia yang paling tinggi diantara mereka ber-empat,  dia juga yang paling mengerikan menurut Junkyu. Wajahnya luar biasa tampan,  tapi seperti seorang preman. Dan Junkyu rasa lelaki itu adalah juniornya.

Junkyu menengguk ludahnya kasar.

“I-iya?”

“Kami ber-empat sudah memperhatikanmu dari setahun yang lalu. Lalu...” Lelaki berambut coklat hazel dengan tahi lalat berbentuk hati di dekat matanya membuka suara. Ia menatap Junkyu tajam, membuat bulu kuduk Junkyu seketika meremang gila.

“L-lalu apa?.. ” perasaan Junkyu seketika tidak enak.

“Lalu..” Junkyu menengguk ludahnya kasar,  gugup menunggu kalimat yang akan di ucapkan lelaki yang berada di hadapannya itu.

“Mulai detik ini kau adalah kekasih kami. Kekasih kami ber-empat. ” lanjutnya dengan smirk mengerikan di wajahnya.

'What the fuck?!'

Semenjak kejadian tidak jelas itu,  hidup Junkyu berubah 180°.


Junkyu duduk sambil memakan sarapan paginya dengan tidak semangat. Dia masih tidak menyangka dan benar-benar tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya. Semuanya terasa begitu cepat dan terlalu tiba-tiba.

Setelah kejadian di cafetaria,  dimana ke-empat lelaki yang sialnya sangat tampan dan kaya raya itu mengatakan jika Junkyu harus menjadi kekasih mereka,  dirinya terdampar di apartemen ini.

Iya,  Junkyu sekarang tinggal bersama ke-empat lelaki yang sekarang merupakan kekasihnya. Jika kalian bertanya bagaimana bisa?  Maka akan ia jelaskan.

Sebenarnya ini sedikit menjengkelkan jika diingat kembali,  karena dirinya itu dipaksa!

Mereka ber-empat bukan hanya memaksa Junkyu untuk menjadi kekasih mereka saja, tapi juga menyeret Junkyu untuk tinggal bersama mereka.

Junkyu benar-benar tidak habis pikir, ia rasa ke-empat orang itu mempunyai penyakit kejiwaan sehingga melakukan hal yang tidak bisa dimengerti oleh akal sehat seperti ini. 

Bayangkan saja,  Junkyu tiba-tiba saja mempunyai empat orang kekasih yang sangat tampan dan harus tinggal satu atap bersama kekasih-kekasihnya itu.

Junkyu tidak meng-iya-kan begitu saja perkataan empat orang itu,  tentu saja!  Ia menolak dengan keras saat ke-empat lelaki itu mengklaim dirinya.

Tapi..... Sepertinya Junkyu tidak bisa menolak. Karena ke-empat orang itu mengancam akan mengeluarkannya dari sekolah dan ia tidak akan di terima di sekolah manapun jika Junkyu menolak menjadi kekasih mereka. Sadis bukan? 

Junkyu bisa saja mengabaikan ancaman itu,  tapi saat Jaehyuk memberitahunya jika ke-empat lelaki itu bukan orang sembarangan,  Junkyu langsung mati kutu.

Selain memaksanya menjadi kekasih mereka, mereka juga memaksa Junkyu untuk tinggal bersama.

Junkyu tidak bisa memberi perlawanan yang berarti itu hal itu. Dikarenakan dirinya hanya tinggal sendirian di Seoul, dan seluruh keluarganya berada di Jeju. Tentu saja hal tersebut membuat ke-empat orang itu lebih mudah menculik Junkyu dan memaksanya untuk tinggal bersama mereka.

Mereka ber-empat benar-benar tidak bisa dimengerti. Kelakuan mereka ber-empat sangat tidak masuk di akal.

Jika hanya satu orang yang meminta Junkyu menjadi kekasihnya,  akal Junkyu masih bisa menerima. Tapi tidak dengan ini,  bukan hanya satu orang,  tapi empat!  Dan yang lebih gilanya lagi mereka semua bersahabat dan tinggal di tempat yang sama!  Mereka tidak punya otak atau bagaimana?!  Bagaimana mereka mau berbagi kekasih seperti itu?! Dan kenapa harus dirinya yang menjadi korban?!  Kenapa?!

Junkyu sering mendengar cerita dari mulut siswa-siswi yang berada di sekolahnya,  jika ke-empat orang itu adalah orang yang misterius, dan tidak terjamah.

Oke, berlebihan.

Tidak terjamah maksud Junkyu adalah ke-empat orang itu selalu bersama. Mereka ber-empat tidak mau bergabung atau bermain dengan orang asing. Lingkar pertemanan mereka hanya mereka ber-empat itu saja.

Asahi bilang,  ke-empat lelaki itu sangat kaya raya dan mempunyai pengaruh besar di sekolah. Selain itu mereka juga luar biasa cerdas dan genius di beberapa bidang yang berbeda.

Tak ada yang berani mengusik ketenangan mereka ber-empat.

Dimana mereka ber-empat menginjakan kakinya,  maka semua orang yang ada disana harus tunduk dan tidak membuka mulut sama sekali. Itu sudah menjadi hukum alami disekolahnya.

Sangat mengerikan bukan?  Ketika dirimu yang selama ini menjalani hidup biasa saja,  dengan orang-orang yang biasa juga,  harus berurusan dengan orang yang mempunyai pengaruh sangat besar serta mengintimidasi. Dan lebih parahnya bukan hanya satu,  tapi empat!!!

Tapi Junkyu tidak bisa mengungkiri jika ke-empat orang itu memang luar biasa tampan.

Benar-benar tampan. Junkyu serius.