Aku heran, kenapa hidupku sangat mengenaskan. Bukannya aku berlebihan tapi sungguh, hidupku ini penuh dengan penderitaan.

Aku lupa, kapan terakhir aku merasakan apa yang dinamakan dengan perasaan bahagia, karna yang aku rasakan selama ini hanya penderitaan saja.

Orang tuaku selalu membanding-bandingkanku dengan anak tetangga, menyedihkan sekali bukan ketika Orang tuamu lebih menyayangi anak tetangga di bandingkan dengan dirimu. Aku sudah kebal, tapi masih tetap jengkel.

Aku sudah memasuki umur 20 tahun, tapi aku belum pernah satu kali pun merasakan apa yang dinamakan dengan pacaran. Oke, aku sadar bahwa tidak ada orang yang menyukaiku, jadi aku cukup tahu diri.

Aku ini jelek, buruk rupa, dan tidak enak di pandang. Begitulah yang orang-orang katakan tentangku. Jahat? tidak, itu kenyataan.

Aku mengakui jika diriku ini sangat tidak layak untuk dicintai. Dengan wajah pas-pas an, tubuh gemuk, dan kulit yang tidak sempurna, siapa yang akan mau melirikku? aku saja suka muak melihat diriku sendiri jika sedang bercermin.

Tapi aku juga tetap manusia, aku juga tetap merasakan apa yang dinamakan jatuh cinta. Oke, aku memang tidak tahu diri karna telah jatuh cinta dengan seseorang yang berada jauhh diatas levelmu. Jika diibaratkan, aku ini adalah seorang rakyat jelata, dan dia adalah pangeran kerajaan. Sangat jauh.

Namanya Haruto, dia juniorku sewaktu masih di tingkat menengah akhir. Dia tetap juniorku juga sih sekarang, karna kami berada di Universitas yang sama. Jika kalian bertanya kenapa aku bisa menyukainya, aku akan memakan waktu yang begitu lama untuk memberi tahu kalian semua alasannya. Dia itu terlalu sempurna, bahkan aku tidak yakin dia itu manusia. Semua yang dia lakukan itu mengesankan, dia bernafas saja jantungku sudah ingin copot rasanya.

Dia cerdas, dia bisa melakukan semua perkerjaan dengan sempurna tanpa kesalahan sedikitpun, tak heran jika guru-guru dan dosen selalu menyukainya.

Dia mempunyai hati yang baik, dia selalu membantu semua orang yang meminta bantuan kepadanya. Dari membantu membawa buku dosen, Nenek yang menyebrang jalan, membersihkan sampah di lapangan, sampai membantu mahasiswa lain belajar (kebanyakan wanita yang ingin modus kepadanya).

Dia juga terlahir dari keluarga yang super kaya raya, bisa disebut dia ini Crazy Rich Asia. Hahaha aku bercanda, dia Rich saja, tidak Crazy.

Ayahnya adalah seorang Direktur Rumah sakit ternama yang berada di Seoul dan Jepang, sedangkan ibunya adalah seorang Arkeolog terkenal.

Woaahh, aku merinding jika membayangkan bagaimana kaya-nya dia.

Aku sudah memperhatikan Haruto dari jauh untuk waktu yang lama. Bagaimana iya tersenyum, ia menggiring bola basket, tertawa, bersin, mengupil bersama Jeongwoo, semuanya terlihat mengesankan dan mempesona di mataku.

Aku tidak berani mendekatinya, selain sadar diri akan penampilanku yang aut-autan, abstrak, dan tidak jelas seperti ini, juga karna banyak wanita dan pria manis yang selalu menempelinya kemanapun dia pergi. Aku minder jika membandingkan orang-orang yang mendekatinya dengan diriku sendiri. Perbandingannya saaaannngggaaaat jauh. Oke, aku terdengar sangat menyedihkan sekarang.

Dia itu terlalu bersinar untukku. Dia populer, dia selalu menjadi kebanggaan semua orang. Kenapa aku tidak tahu diri sekali sangat berani menyukai mahluk se-sempurna dia?

Jadi alasan diatas sudah sangat cukup bukan untuk membuat seorang Itik buruk rupa sepertiku menyukainya? Aku selalu berkhayal jika seandainya aku menjadi kekasihnya. Hahaha, sepertinya aku harus berhenti menonton drama korea seperti kata Ibuku.

Tapi... semua itu tidak bertahan lama, semuanya berubah saat aku tahu watak sebenarnya dari seorang Haruto.

Haruto yang selama ini aku kenal sebagai orang yang sempurna, baik hati bak malaikat, ternyata adalah seorang bajingan sialan yang tidak tahu malu. Semuanya berbanding terbalik dengan sifat yang selalu dia tunjukan di depan umum, hanya wajahnya saja yang tetap tampan seperti biasanya.

Seketika aku menyesal kenapa aku sangat menyukai manusia sialan seperti Haruto. Selain jelek kau juga sangat bodoh ternyata.

.

.

Tbc